Langsung ke konten utama

Shenina Cinnamon : a new lovely girl to be adored.


Assalamu’alaikum, reader semua yang suka baca-baca hal yang random di internet.

I am aperson who like a lot to read or write something which is connected to my lovely girl Ashilla. But, na’ ah! I am not going to talk about Shilla today, because I have a special one who is linking my eyes in the second catch. Her name is Shenina Cinnamom. Well, most of you probably know who she is. Yes, she is Jefri Nichol’s girl friend and an actress too. I like her by the way. She is too cute and so adorable. Shena itu gimana yah, awalnya biasa aja gitu- nothing special- but guys, try to look at her deeply and knowing her, kalian akan dapat seberapa lovely-nya juga orang yang satu ini.

Nggak akan berbicara banyak sih tentang Shena disini, cuman sekedar share aja kalo nambah lagi orang yang aku suka. Hehehee…  I love Shilla and will always do. But loving someone else does not mean I am not loving her anymore.  It is just a new thing.

oh iya!!! aku paling suka dari Shena itu ketawanya. sumpah kalo dia ketawa itu tuh nular. nyangkut disemua orang ketawanya.  hahahah

oh iya lagi! jangan lupa yah nonton Say... I Love You Movie soon 2019 di bioskop kesayangan kalian semua. soalnya ada Ashilla Zahrantiara and Shenina Cinnamon

Ok deh, ini dia some of Shena’s photos.



guysss!! ini mah jaman 90-an in action! 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Remember Me #9 Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi “Kamu ngomong apa, sih?” sorak Cakka, meluapkan emosinya. Seharian ini ia sudah dibuat stress gara-gara masalah rumah sakit, kampus, mobil mogok, Shilla tiba-tiba menghilang dan pulang bersama Rio, sekarang apa lagi? Perempuan itu membatalkan pertunangan? Apa tidak cukup masalahnya seharian ini? “Pertunangan ini gak bisa aku lanjutin lagi,” balas Shilla. “Maafin aku selama ini.” “Shilla, please... Kamu kenapa? Oke, aku minta maaf. Kamu boleh nyuruh aku apa aja. Kamu boleh mukul aku sampe babak belur sekalipun, tapi kamu jangan mutusin sesuatu dengan gampang!” Cakka membekap kepalanya sendiri. Membuat rambutnya yang sudah menutupi telinga jadi berantakan. Perempuan itu terdiam. “Asal kamu tau, kita udah tunangan enam tahun ini. Kamu pikir gampang memutuskan semuanya dalam waktu beberapa menit aja? Hah?” seru Cakka, frustasi. “Aku gak inget apapun tentang kamu.” “Iya, aku tau! Trus kamu pikir aku bakal nerima keputusan ka

Remember Me #ENDING Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi             Rio menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. “Udahlah, Ngel... Kalo lo nangis gitu, bagus kalo Shilla langsung bangun. Ini malah bikin sakit kepala, tau!” Angel semakin sesenggukan. “Lo gak ngerti perasaan gue. Gue udah hampir empat taun sahabatan sama Shilla. Gue gak tega ngeliat dia tiba-tiba koma dan penuh luka kayak gini. Hiks...” Lelaki dengan sweater putih tersebut mendesah frustasi. “Gue pernah pacaran sama dia waktu SMP. Which is sembilan tahun yang lalu,” ucapnya. “Lagian, kita di sini bukan buat sedih-sedihan. Harusnya kita doain Shilla biar cepet sembuh. Itu yang paling dia butuhin. Gue juga yakin, pelayanan di rumah sakit ini yang terbaik.” Perempuan berlesung pipi itu tetap menangis. Walau tak sekeras tadi. “Rio bener, Ngel. Shilla butuh doa dari kita semua, sementara dokter di sini mengusahakan yang terbaik buat dia.” Cakka ikut menatap nanar ke arah tunangannya. Mereka bertiga berdiri mengeli

Remember Me #2 Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi *** Shilla mengunyah roti bakar selai coklat kesukaannya dengan tatapan kosong. Berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya, ia memilih melewati pagi ini dalam diam. Sesekali melirik sang Ayah yang sibuk membaca koran di ujung meja sebelah kiri, lalu menatap Ibu yang ikut menikmati roti di seberang. Kemudian ke sosok baru di samping kanannya –yang katanya– merupakan tunangannya. Calon suaminya.             “Shilla,” Ayah memecah keheningan.             Perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya dari susu coklat ke wajah lelaki berusia 50 tahun di sebelah kirinya tersebut.             “Mulai hari ini, Pak Toro gak nganterin kamu lagi. Dia nganterin Ayah. Ayah udah capek nyetir mobil sendiri.”             Shilla mengangguk pelan. “Ya udah. Kalo gitu, Shilla nyetir sendiri aja.”             “Enggak, bukan gitu maksud Ayah, Nak. Maksudnya mulai sekarang, Cakka yang bakal nganter kamu ke kampus,” tambah Ayah.