Langsung ke konten utama

ASHILLA ZAHRANTIARA : I love you because it’s you!


Aku pertama kali tahu dia pas di Idola Cilik. The beautiful girl with her lovely blue dress. Aku langsung jatuh hati sama dia. Aku nggak tahu kenapa tapi mataku langsung tertuju kepada Shilla, padahal disitu ada 5 peserta lain (kan babak pemilihan menuju 18 besar Idola Cilik), tetapi memang aku langsung ke Shilla aja, nggak kemana-mana.
suaranya yang lembut mungkin, but I don’t know either. Mulai dari situ aku suka dan dukung Shilla. Tapi aku sekedar suka, yah aku masih anak kecil, masih kelas 7 smp waktu itu dan untuk membuat seseorang menjadi idola kayaknya nggak. Tapi aku sering nulis-nulis beberapa nama artis yang aku suka di buku aku, bahkan aku saling jodoh-jodohin. Seperti, Alenta-Affandi, Dirly-Ghea, Glenn-Chelsea, Acha-Irwan, and the last aku sempet jodohin Shilla sama Septian. Soalnya mereka kayak selalu dipasangin waktu di IC, yahh jadi gitu.
Aku nggak terlalu mengikuti perkembangan IC, karena yah aku anggap hanya sebagai tontonan saja. And then time flies, aku masuk SMA, masih sering mikirin Shilla sih, tapi gak terlalu. Aku nggak update tentang dia, karena aku baru punya FB pas kelas X SMA dan twitter XI SMA. Tahun 2011 aku pertama kali liat Shilla lagi itu waktu dia manggung sama blink di Inbox. Nggak pernah nyangka gitu perubahannya sebesar itu, dari yang dulunya anak kecil dan sekarang udah gede. Oh my God! Cantik banget dan suaraya juga berubah. And then I started to be SHIVERS!!!
Aku nyari tahu segala hal tentang Shilla yang gak pernah aku tau sebelumnya, and believe me aku baru tahu nama lengkap Shilla itu pas yah aku jadi Shivers. Aku emang bukan Shivers yang dari awal ngikutin perkembangan Shilla, tapi yang aku Insya Allah bisa janjikan adalah aku akan selalu mendukung Shilla sampai kapanpun.
Karena dari awal memang yang aku lihat itu Shilla, maka selamanya akan tetap Shilla. Banyak orang yang bertanya kepadaku, kenapa suka Shilla? Apa yang kamu suka dari seorang Shilla gitu? And I just said that I love her because it’s Ashilla, semua ada di diri Shilla aku suka, mau berubah segimanapun dia, dia tetap Ashilla, Shillanya Shivers, mbashnya Shivers! Dan aku nggak bakal sesayang ini sama seseorang yang bahkan nggak pernah aku liat secara langsung kalau itu buka Ashilla. She just has something that makes me cannot leave her.
Ashilla, mau segimanapun berubahnya kamu, segimanapun jutek-cueknya kamu, aku akan tetep sayang sama kamu. Aku nggak bisa janjiin sampai kapan, karena aku bukan pemilik masa depan. Tapi yang bisa aku bilang cuman aku bakal support kamu selama yang aku bisa. Sayang aku dan sayangnya Shivers yang lain itu tulus dan truly. So just stay keep in touch with us. Shivers sayang mbash selamanya. #IgotShivers #ProudToBeShivers

Best Regard,
Sriyani
@SriyaniMadjid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Remember Me #9 Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi “Kamu ngomong apa, sih?” sorak Cakka, meluapkan emosinya. Seharian ini ia sudah dibuat stress gara-gara masalah rumah sakit, kampus, mobil mogok, Shilla tiba-tiba menghilang dan pulang bersama Rio, sekarang apa lagi? Perempuan itu membatalkan pertunangan? Apa tidak cukup masalahnya seharian ini? “Pertunangan ini gak bisa aku lanjutin lagi,” balas Shilla. “Maafin aku selama ini.” “Shilla, please... Kamu kenapa? Oke, aku minta maaf. Kamu boleh nyuruh aku apa aja. Kamu boleh mukul aku sampe babak belur sekalipun, tapi kamu jangan mutusin sesuatu dengan gampang!” Cakka membekap kepalanya sendiri. Membuat rambutnya yang sudah menutupi telinga jadi berantakan. Perempuan itu terdiam. “Asal kamu tau, kita udah tunangan enam tahun ini. Kamu pikir gampang memutuskan semuanya dalam waktu beberapa menit aja? Hah?” seru Cakka, frustasi. “Aku gak inget apapun tentang kamu.” “Iya, aku tau! Trus kamu pikir aku bakal nerima keputusan ka

Remember Me #ENDING Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi             Rio menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. “Udahlah, Ngel... Kalo lo nangis gitu, bagus kalo Shilla langsung bangun. Ini malah bikin sakit kepala, tau!” Angel semakin sesenggukan. “Lo gak ngerti perasaan gue. Gue udah hampir empat taun sahabatan sama Shilla. Gue gak tega ngeliat dia tiba-tiba koma dan penuh luka kayak gini. Hiks...” Lelaki dengan sweater putih tersebut mendesah frustasi. “Gue pernah pacaran sama dia waktu SMP. Which is sembilan tahun yang lalu,” ucapnya. “Lagian, kita di sini bukan buat sedih-sedihan. Harusnya kita doain Shilla biar cepet sembuh. Itu yang paling dia butuhin. Gue juga yakin, pelayanan di rumah sakit ini yang terbaik.” Perempuan berlesung pipi itu tetap menangis. Walau tak sekeras tadi. “Rio bener, Ngel. Shilla butuh doa dari kita semua, sementara dokter di sini mengusahakan yang terbaik buat dia.” Cakka ikut menatap nanar ke arah tunangannya. Mereka bertiga berdiri mengeli

Remember Me #2 Versi CakShill

Oleh Andi Febrianti Pratiwi *** Shilla mengunyah roti bakar selai coklat kesukaannya dengan tatapan kosong. Berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya, ia memilih melewati pagi ini dalam diam. Sesekali melirik sang Ayah yang sibuk membaca koran di ujung meja sebelah kiri, lalu menatap Ibu yang ikut menikmati roti di seberang. Kemudian ke sosok baru di samping kanannya –yang katanya– merupakan tunangannya. Calon suaminya.             “Shilla,” Ayah memecah keheningan.             Perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya dari susu coklat ke wajah lelaki berusia 50 tahun di sebelah kirinya tersebut.             “Mulai hari ini, Pak Toro gak nganterin kamu lagi. Dia nganterin Ayah. Ayah udah capek nyetir mobil sendiri.”             Shilla mengangguk pelan. “Ya udah. Kalo gitu, Shilla nyetir sendiri aja.”             “Enggak, bukan gitu maksud Ayah, Nak. Maksudnya mulai sekarang, Cakka yang bakal nganter kamu ke kampus,” tambah Ayah.